Syair sang Raja setan (lucifer = Azazel)


Allah bertanya pada Azazel, ”Mengapa kau enggan bersujud pada Adam?”,

Azazel menjawab, ”Tiada yang patut ku agungkan selain Diri-Mu”.

Allah bertanya balik, ”Kendati kau akan menerima kutukan-Ku?”.

Azazel menjawab, ”Tidak mengapa, karena hasrat hatiku tak sudi condong pada yang lain. Hamba hanyalah seorang pecinta“.

Kemudian Azazel bersyair:

“Kendati Kau membakarku dengan Api Suci-Mu yang menyala-nyala untuk selamanya aku tak akan pernah sudi tunduk pada kesadaran ego (manusiawi) pernyataanku berasal dari hati yang tulus dalam Cinta aku berjaya, bagaimana tidak?”

Azazel melanjutkan syairnya:

“Sesungguhnya tiada jarak yang memisahkan Dikau denganku ketika tujuan tercapai kedekatan dan jarak adalah satu kendati aku ditinggal menderita keadaan itu akan menjadi karibku jika Kasih itu satu, bagaimana kita bisa berpisah? dalam kemurnian yang mutlak, Diri-Mu kuagungkan bagi seorang hamba dengan hati yang benar bagaimana dia menyembah sesuatu selain Dikau?”.

Ribuan kali, Allah memerintahkan Azazel supaya bersujud, bersujud!, tetapi dia tetap enggan, Dan bersyair lagi: “Ya Allah, segala sesuatu termasuk diriku ini adalah milik-Mu Kau telah memberikanku pilihan namun Kau telah menentukan pilihan-Mu bagiku jika Kau melarangku dari bersujud, Kau adalah Pelarang jika aku salah paham, jangan Kau tinggalkan daku Jika Kau menginginkanku bersujud dihadapannya, hamba patuh namun tak seorangpun lebih mengetahui tentang Maksud-Mu selain Nuraniku ini”

Atas penolakannya, Allah menganugerahkan “A highest gift” pada Azazel berupa kutukan dan penderitaan. Dengan legowo, tanpa bertanya lagi, tanpa mengeluh, ia menerima Anugerah-Nya yang Tertinggi, sekaligus terberat.

Sang Kekasih bertanya (Allah),” Tidakkah kau menolak Anugerah-Ku?”.

Azazel, sang pencinta sejati menjawab, ”Dalam Cinta di sana ada penderitaan di sana pula ada kesetiaan dengan begitu, seorang pencinta menjadi sepenuhnya matang berkat kelembutan dan keadilan Sang Kekasih.” Klaim Azazel yang mengatakan bahwa ia terbuat dari api dan Adam dari tanah, sehingga ia enggan bersujud, sangat simbolik.




sumber
 (http://www.jewishencyclopedia.com/articles/2203-azazel#6890 (http://en.wikipedia.org/wiki/Azazel (http://id.wikipedia.org/wiki/Azazel (http://id.wikipedia.org/wiki/Azazil (http://en.wikipedia.org/wiki/Mansur_Al-Hallaj (http://www.leapinglaughter.org/archi...asin/index.htm (http://en.wikipedia.org/wiki/Sufism (http://en.wikipedia.org/wiki/Sufism#Islam_and_Sufism (http://en.wikipedia.org/wiki/Lilith (http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Yehezkiel sumber dari Buku David Pearson Wright - 1987 The disposal of impurity: elimination rites in the Bible and in Hittite and Mesopotamian literature Ralph D. Levy The symbolism of the Azazel goat 1998 "Even though there is a fallen angels tradition evident in this book (compare Genesis 6:1–4 with Jubilees 5:1–2,6–10), the midrash is less elaborate than in 1 Enoch, and, notably, makes no mention of Azazel or Asa' el at all."